Kaseh Diberi

Berbeda I

Bismillah Ar-Rahman Ar-Rahim

Sememangnya kita diciptakan berbeda. Meski dari sekecil2 perkara hingga sebesar2 perkara. Setuju? Bagus. Aku, kamu dan mereka berbeda, sungguh ku katakan dan satu kenyataan.

Persepsi yang ingin ku kupas pada entri ini adalah pelajaran.

Bijak dan bodoh. Rajin dan malas. Berlainan dan sama. Berjaya serta kalah.
Ini yang ingin kau persoalkan. Engkau salah atau erti kata yang lebih efisien 'Salah engkau'. Sedari dari awal, akan potensi diri, kelebihan dan kekurangan serta espek2 lain bagaimana diri engkau itu sendiri. Bukannya melihat akan orang lain dengan erti kata yang lebih sedap 'Jaga tepi kain orang'.

Cerpen:-
Rakan berlajar dalam kumpulan semasa ku SPM dahulu bijak pandai. 12A1, 10A serta 6A, akan tetapi, aku? Seperti bukan dari kelompok belajar dalam kumpulan itu, mengapa? Kerna aku tidak sedari akan potensi diri ku yang sebenar dan terikut2 cara belajar yang salah serta di ikuti dengan sikap ku yang pada waktu itu entah apa2.( Aku bukan jenis belajar bijak pandai )


Setiap dari kita berbeda meski mereka yang lahir kembar bukan siam dan juga siam, mereka juga mempunyai perbezaan dari segi pemikiran, cita2 dan lain2. Yang penting di sini, suka dan dengan bangganya saya menegaskan bahasa potensi kita berbeda dan kita perlu sentiasa dalam usaha daya saing yang SIHAT. INGAT, anda tahu akan kemampuan diri sendiri( atau ada yang perlu minta nasihat dari orang lain, itu juga bagus ) jadi bagi seorang pelajar, BANGKIT, jangan sampai kau menyesal sesudah masa itu berlalu.

Dunia Baru

Bismillah Ar-Rahman Ar-Rahim

Kita semakin membesar dari segala aspek benar?
Telah sebulan aku melangkah kaki ke Dunia Baru. Segala2nya baru, meski bilik pon baru. Aku bagai dilahirkan di tempat yang baru dengan ilmu yang lama yang tidak penah rapuh.

Hari demi hari ku lalui.
Sangat berbeda dari yang dahulu. Kehidupan kini lebih mencabar, perlukan pengorbanan, kesungguhan, 'penjagaan' yang lebih baik kerna diri ini sendiri tanpa tembok pemisah yang jelas. Hanya diri sendiri yang menjadikan tembok itu tetap ada, hasutan dari segala sudut, sentiasa, hanya ilmu yang dulu menjadi pedinding buat diri yang lemah hina, moga berhasil.

Kini, hanya sikap, kehendak dan yang lebih jelas adalah diri sendiri yang menentukan apa yang baik dan tidak baik. Mereka yang tidak pernah melalui jangan hanya pandai berkata kerna takut memakan diri sendiri. Ingat ALLAH. Itu sahaja yang bisa membantu diri ini. Kalian, doakan diri ini. Kalian, nasihatilah diri ini. Kalian, moga kita bersua lagi.

Kembali

Entri terakhir ku "Berkubur" pada mulanya menjadi entri terakhir ku. Namun, hari yang berkelapangan ku menjenguk blog ini, timbul perasaan sedih, serbe tidak kena, itu dan ini yang akhirnya jari-jemari ini mula menekan2 papan kekunci ini kembali.

Nantikan entri ku dalam masa terdekat ini. Kerna kalian jari-jemari ini mula berkeletak-keletuk kembali.